Jembatan Derati Makan Korban, Warga Minta Pemerintah Segera Bertindak

banner 468x60

Jembatan Derati Makan Korban, Warga Minta Pemerintah Segera Bertindak

Rejang Lebong — Kondisi Jembatan Sungai Beliti yang menghubungkan Desa Derati dan Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, kini rusak berat. Lantai jembatan yang memiliki panjang sekitar 30 meter itu sudah dipenuhi lubang besar dan patahan, hingga menimbulkan korban jiwa.

Hari ini, dilaporkan satu pengendaraJembatan desa Derati kawasan Kecamatan Kota Padang Rejang Lebong nyaris menelan korban jiwa. Ali (40) membawa ke dua anaknya, Ot, Rn juga istri nya Imn Ty(35) ketika melintasi jembatan tersebut mereka kaget karena papan di jembatan tersebut patah membuat sepeda motor dikendarai oleh korban tidak bisa dikendalikan hingga terjun masuk ke dalam sungai Beliti dibawah nya,warga melihat kejadian tersebut bergerak segera memberikan pertolongan beruntung korban satu keluarga ini berhasil di evakuasi dan mengalami luka cukup parah sehingga setelah di lakukan pemeriksaan awal di puskesmas kota Padang akhirnya ke 4 korban ini di bawa ke salah satu Rumah Sakit di kota lubuk Linggau

Sepeda motor terjatuh ke sungai karena terperosok saat melintasi jembatan tersebut. Kejadian ini menambah daftar kecelakaan akibat kerusakan jembatan yang sangat membahayakan, terutama saat hujan turun dan permukaan menjadi licin.

“Lantainya banyak bolong dan sudah banyak yang patah. Mobil (lewat, red) harus pasang papan darurat untuk bisa lewat,” kata Rami Aziz, warga Desa Derati.

Jembatan ini menjadi akses vital bagi dua desa, yaitu Desa Derati dan Desa Tanjung Gelang. Tanjung Gelang sendiri berada di perbatasan Kabupaten Rejang Lebong dengan Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. Karena itu, jembatan ini bukan hanya jalur lokal, tetapi juga jalur ekonomi antar daerah.

“Kalau motor masih bisa lewat, tapi harus sangat hati-hati, apalagi kalau hujan. Sudah dua warga jatuh dan terluka gara-gara terperosok di lubang jembatan,” tambah Rami.

Rami azis, tokoh pemuda setempat, mengungkapkan bahwa jembatan tersebut pernah direhab, namun kerusakan kembali terjadi karena dilewati kendaraan berat saat pembangunan jalan di masa lalu. “Truk-truk proyek waktu itu yang bikin jembatan cepat rusak,” ujarnya.

Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dan Pemerintah Provinsi Bengkulu segera turun tangan. Menurut Rami Aziz, aspirasi sudah beberapa kali disampaikan bersama mahasiswa, mengingat jembatan tersebut sangat vital untuk akses perkebunan dan pertanian warga.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *